26 August 2013

Abnormal

Aku ingin menjadi seorang pemberontak
Memberontak apa saja yang tak menyenangkan hatiku
Memberontak atas ketidak adilan pada diriku
Memberontak atas kepasrahanku selama ini

Aku tau
Aku hadir tak terlalu penting
Ada atau tidak ada semua sama aja
Aku hanya pengusik dalam hidupmu

Tak perlu anggap aku
Jika ujungnya hanya akan kau abaikan
Tak perlu manis di depanku
Jika pait kelak kau buang aku

Aku ingin berteriak kepada dunia
Kenapa aku ????
Kenapa aku yang selalu seperti ini
Mana keadilan untukku ?

Aku harus menahan perasaan ini
Menderita dengan perasaan ini
Perasaan yang kau bagi pada yang lain
Dan aku yang paling kau korbankan

14 August 2013

Cerita Pagi

Pagi-pagi sampe kantor bukannya kerja malah online aja, dasar karyawan yang satu ini. Serasa kantor kaya rumahnya sendiri aja...
hihihihihhihi . . . .
mmm . . . .
pagi ini jalanan masih sangat renggang, so bisa bersantai-santai ria menikmati jalanan ibu kota ini.
Dan seperti biasa, pagi ini interner kantor masih lancar. Tapi entah beberapa saat kemudian, lemotnya melebihi keong... (-.-)
tuh kan ,,,,
sepertinya tanda-tandanya udah mulai keliatan bakal lemot lagi..
yowes...
met beraktifitas semuanya...

05 August 2013

Zakat Fitrah

Alhamdulillah hari ini sudah bisa membayar zakat, sedikit lebih lega kalau sudah melaksanakannya.
Bagaimana dengan kalian ???
Sudahkan kalian berzakat, kalau belum hayo segerakan, lebih cepat lebih baik, karena bisa lebih cepat untuk di salurkan kepada mereka yang berhak menerimanya.. (^_^)



Sore ini setelah pulang dari kantor, aku istirahar sejenak dan kemudian bergegas untuk membayar zakat fitrah. Aku pergi ke rumah guru ngaji ku, biasanya di sebut Ibu Haji Halimah. Yupzz,,tiap tahun aku selalu menyalurkan zakatku kepada beliau.
Namun kali ini suasana sedikit berbeda dari biasanya, saat aku kerumah beliau, ternyata Bu Haji tidak sedang di rumah, beliau sedang menghadiri acara santunan anak-anak yatim. Akhirnya dari pada aku pulang lagi, aku putuskan untuk menemuinya disebuah majlis tempat acara itu di laksanakan.
Sesampainya disana semua mata tertuju padaku, setelah mengucapkan salam ku samperin Bu Haji.
Udah lama ga ketemu beliau, wajahnya dari dulu masih seperti itu saja, awet muda banget. Padahal beliau itu guru ngaji aku sejak kecil, tapi masih fress aja di liatnya.
Dimulailah transaksi zakat sore ini, setelah selesai niatnya mau langsung pulang.
eeehhh di tahan dulu sama Bu Haji, suruh ikut acara santunan tersebut dan di suruh ikut buka puasa disana.
Masyaallah, entah mengapa tiba-tiba saja aku merasa sedih. Suasana disana itu yang membangkitkan kerinduanku akan masa kecilku.
Mengkaji, tadarus, shalawatan, kuis, dan kegiatan lainnya. Rasanya aku ingin selalu berada di tengah-tengah suasana seperti ini.
Adzan pun berkumandang, dan kami berbuka puasa bersama disana. Setelah itu disambung dengan solat magrib berjamaah.
Di imami oleh laki-laki yang aku lupa siapa namanya, subhanallahu merdu sekali suaranya. Meski masih duduk di banku kelas 2 SMA, fasih sekali bacaanya. Lantunan doa-doa sesudah solatnya pun lancar sekali.
Tak lama setelah selesai solat magrib, ternyata bapakku nyamperin aku. Beliau khawatir aku kenapa-kenapa, karena bilangnya mau zakat tapi ga pulang-pulang.
Maaf pak sudah membuat khawatir, aku lupa bawa handphone tadi itu. Karena memang niatnya bayar zakat dan pulang setelah itu, tapi kan aku nda tau bakal seperti ini ceritanya.
Tapi aku senang hari ini, bisa ikut bergabung dengan anak-anak tersebut. Namun, hatiku tetap saja masih resah, karena seseorang yang berada jauh disana, diam terhadapku, aku tak tau harus bagaimana.
Aku cuma bisa berdoa, semoga Allah meluluhkan hatinya, dan memberi ketenangan pada dirinya.
Maafin aku a.... :'(

01 August 2013

Kita

Entah sudah berapa waktu ku lewati tanpa hadirnya dirimu, menahan tiap rindu yang ada, menunggu tiap janji yang pernah terucap.

Juni 2013, mungkin itu adalah titik awal kita kembali dekat, ya di hari jadimu itulah awal kita bersama. Aku senang bisa bertemu denganmu kala itu, rasanya sedikit canggung saat bertemu.
Ku tau, rasa itu masih sama. Rasa yang kau miliki kepadaku, begitupun diriku.


  
Terkadang timbul pertanyaan dalam benak, mungkin kau pun bertanya-tanya dalam hati. Kenapa perasaan ini bisa bertahan sejauh ini, padalah ada saja yang menghalangi setiap langkah. Dulu, sekarang aku selalu berharap agar perasaan ini tak pernah pudar, semoga dirimupun demikian.

Sudah berapa lama kita tak sedekat kemarin, aku senang bisa bersama denganmu beberapa hari ini.

Singkat sekali rasanya pertemuan kita, namun ku berharap semua ini tak seperti dahulu. Ku harap kau mengerti apa yang aku maksudkan, tak perlu ku katakan, cukup kau rasakan dengan hati.

Tak ingin ku mengakhiri semua ini, ku ingin selalu bersamamu, mememani hidupmu, disampingmu selamanya.



yang menyayangimu 
dulu, sekarang, dan semoga selamanya
aamiin....