02 May 2015

Good Bye April

april sudah berlalu, dan selamat datang mei . . . . .
aprilku sungguh sangat tidak berkesan, banyak sekali masalah yang datang bertubi-tubi dengan pokok masalah yang itu-itu saja. 
awalnya ku kira april akan berpihak padaku, tapi entahlah . . . . .
semakin dekat dengan hariku, sempat kau katakan "kamu mau hadiah apa?" I just say "aku ingin hadir diacara graduation mu". hari demi hari terus berlalu, sampai akhir mendekati hari ku kau berkata "bagaimana jika dia juga ada dalam acara itu" aku hanya bisa diam, ya hanya diam..
sejak saat itu, hampir tiap hari kita cekcok, dan aku katakan padamu "tidak usah belikan aku tiket, klo dia juga ada" ya mungkin aku memang egois, namun aku hanya tidak ingin sesuatu yang tidak di inginkan terjadi.

aku dan pak irman
sampai pada hari ulang tahunku, kau datang. mungkin tidak begitu spesial, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, kau tidak memberiku apa-apa, tapi kau mengajakku kesebuah tempat makan sate padang di pinggir jalan, dan ternyata pedagang itu bukanlah orang asing bagiku, ya aku sangat mengenalnya "pak irman" guru kita. selain menjadi guru, beliau tiap malam berjualan sate padang dipinggir jalan joglo. cukup kaget melihat kondisi tubuhnya sekarang, beliau terlihat sedikit kurus,


tak seperti 4 tahun lalu saat aku melihatnya disekolah. melepas rindu yang ada, banyak hal yang bisa kita bicarakan. dan tak lupa menyantap sate padang buatannya, awalnya aku tidak ingin makan karena aku tidak suka, tapi pas aku nyobain sate padang itu, jadi ketagihan, makan sepiring berdua jadi kurang, hehehehehe . . . .
qm dan pak irman
dan terima kasih untuk kamu atas pemberianmu kepadaku, hadiah yang sangat indah, meski aku masih mengharapkan hadiah yang lain. weeee....


20 April . . . . . (tetaplah bersamaku)
mungkin itu menjadi puncak atas permasalahan kita, dan mungkin itu yang terakhir. mungkin aku tidak berpikir lagi atas ucapanku terhadapmu, entah ini emosiku atau memang sudah keputusanku. namun seperti biasa, kau langsung menemuiku, kali ini tanpa menelponku terlebih dahulu (mungkin kau sudah paham tabiatku). seperti biasa kau minta penjelasan dariku, tapi kali ini aku kekeh dengan ucapanku, namun berulang kali kau menolaknya. kau memintaku untuk tetap bersamamu, namun aku hanya ingin satu hal saat itu "kita bertemu dan katakan secara terbuka, agar semua ini clear" namun saat itu kau tidak bisa memenuhinya, karena tidak ada yang jaga adik-adikmu. namun kau telah berjanji, untuk memenuhi permintaanku. selepas itu, aku sudah tidak menghubungimu sama sekali.
undangan & surat

sampai esok haripun aku diam denganmu, entah kenapa aku tidak fokus sama sekali kerja hari itu.
sampai-sampai untuk login komputer sendiri saja aku lupa passwordnya, dan lagi untuk login akun sistem inputer saja aku lupa malah pake akun temen. masyaallah . . . . efeknya luar biasa sekali
malam hari setelah pulang dari kampus, ada sebuah surat dan undangan untukku darimu (itu kado yang aku pinta). aku rasanya tidak siap untuk itu, kenapa kau masih saja membelikannya meski aku sudah pesan untuk tidak membelikannya, dan kaupun mengajaknya pergi juga dengan mobil pesanannya. yang ada dipikiranku saat itu hanya ingin mengembalikannya dan mengganti uang pembelian tiket itu. namun esoknya kau menelpon dan menanyakan akan kehadiranku, ya aku tau kau ingin aku hadir di acara itu, tapi entahlah, liat saja nanti, semenjak itu hubunganku mulai membaik denganmu, kau masih menanyakan apa aku mau dateng ?
aku hanya bilang "aku mau dateng, tapi aku gak mau bareng 1 mobil dengannya", ya itu keputusannku.
aku memang tidak tau jalan, meski sering melewati jalan itu, aku sedikit kesulitan dalam menghafal jalan. sempat bingung mau pergi kesananya gimana, terlintaslah untuk naik taksi, dan kau bilang "yaudah naik taksi, nanti aku yang bayar, atau kamu mau naik motor kita survei tempatnya, kan masih ada waktu tuh sabtu minggu". mmm . . . .  bener juga sih, atau opsi lain dengan minta tolong sama salah satu temennya untuk nganterin aku. "ya liat nanti aja"
semakin membaik dan semakin membaik, semoga saja ini awal yang bagus..
sampailah dihari sabtu, kitapun survei jalan, kali ini aku yang mengmudi motor, dan kau duduk manis dibelakang menunjukan arah jalan. sampailah di JCC, lumayan ingetlah dikit-dikit, muterin bentar abis itu cus ketempat lain..

Planetarium

sampailah kita ke planetarium, tempat yang selama ini jadi planing kita..
terima kasih ya, udah bawa aku sampe sini, aku senang sekali, meski pertunjukan bintang-bintangnya cuma sebentar tapi aku puas. dan setelah dari sana kita pulang kerumah, dan saat itu perut sudah sangat lapar, akhirnya beli ayam dan nasi deh kita, makan rame-rame dirumahmu.
setelah survey, aku ambil keputusan untuk minta ka adi aja untuk mengantar aku kesana, dan alhamdulillah dia mau, dan jemput aku juga.

28 April 2015 (happy graduation)
hari itu adalah hari yang sangat kau tunggu-tunggu, akhirnya sarjana juga. dan makin banyak yang sudah meninggalkan aku dikampus, sedih rasanya, biasanya tiap lewat suka ada yang manggil, tapi kali ini sudah tergantikan dengan wajah-wajah baru..
jam 5 pagi aku sudah siap-siap, dan pas jam 6 jemputanku sudah datang... ehehehehe
sebelumnya kau sempat nelpon, menanyakan apa jemputannya sudah datang, dan memberi kabar bahwa dia sudah dirumahmu. oh ya sudah
akupun jalan, dan perjalanan saat itu sangat macet, aku coba menghubungimu namun semua nomor mu tidak ada yang aktif..
yasudah aku lanjutkan saja perjalanan, sekitar pukul 7.30 aku tiba di JCC (balai sidang jakarta). dan aku coba menghubungimu kembali, alhamdulillah terhubung, dan kau bilang kalau kau terjebak macet dan sekarang sedang naik ojek menuju JCC, ya allah seketika akupun ikut panik.
aku coba masuk ke dalam gedung, dan menanyakan atas keterlambatannya. dan alhamdulillah masih ada toleransi sampai jam 9..
berkali-kali aku menanyakan keberadaanmu, sudah sampe mana dan gimana.
dan sekitar pukul 8.30 kau pun hadir, dan aku membantumu merapikan pakaiannmu..
senang bisa membantumu tepat waktu, dan menemani kekhawatiranmu..

IE

sebelum masuk ke ruang wisudawan dan aku masuk ke ruang tamu reguler, kamu masih sempet foto bareng sama aku. (^_^) 
mengikuti proses wisuda yang berlangsung lama dan sendirian itu membuatku semakin lapar, karena tidak sempat sarapan tadi pagi, dan akhirnya setelah namamu disebutkan akupun pergi keluar ruangan.

you and mas imam
menunggu sambil muter-muter gedung ketemu juga orang yang dikenal, ketemu bang oji sama dan temannya (sebenernya temenku juga, cuma aku lupa terus sama namanya). oiya baru inget namanya gilang....
hehehehe

me and bang oji (Rojiman)


muter-muter lagi ketemu sama nurul dan temannya, ternyata dia lagi nganterin temennya yang wisuda hari itu juga, ngobrol deh sama dia, ditanya ini itu, karna cape pake hill aku lepas deh tuh sepatunya eh dia bilang "emang dasar lanang" apa coba maksudnya (-~-)
nyebelin, udah cantik-cantik gitu masih aja dibilang kaya laki-laki, dasar nurullyana.
"nurul, nanti klo aq wisuda ga usah bawain bungan atau boneka ya.. beliin makanan aja" ucapku
"dasar nie anak, ntar gue bawain cireng.. bila perlu gue bawain cincin sekalian deh buat ngelamar lu" sahutnya dengan becanda
"yeeeee,,ririn tuh yang dilamar, masa aq"
"becanda ndah, hehehehehe"

menunggu cukup lama, dan akhirnya kau pun keluar juga. salaman sama kedua orang tuanya
"kirain ga dateng" bapaknya menyapa. 
dan tidak lama semuanya pun berkumpul, hah rasanya aku ingin kabur saja saat itu. namun berkali-kali bapaknya merangkulku dan aku pun menurut untuk tetap disana. aku berusaha menjaga sikap, meski aku tak bisa, dan alhasil tak ada senyumpun diraut wajahku.
saat pulang niatnya aku ingin pulang sendiri saja, tapi disuruh bareng, yoweslah aku bareng 1 mobil dengannya, tiba-tiba nurul bbm "ndah udah pulang ? sama siapa ?"
emang sebelumnya aku sempet bilang, klo bisa nanti anterin aku pulang, tapi aku lupa ngabarin dia. ehehehe
sepanjang perjalanan cuma bisa makan, ngilangin rasa kesel.. dan sempet tertidur sebentar, aku merasa ada tangan yang belai-belai kepala aku, ya itu tangan kamu..
sekitar pukul 4.00 sampai juga kita dirumah, aku turun dari mobil dan sempat mendengar kalau dia ingin mengantar aku pulang, "makasih ya perhatiannya sama aku" tapi aku ingin pulang sendiri saja..
mampir dulu kerumah kamu buat istirahat, dan aku masih kesal.
tak lama setelah kau bersih-bersih badan, kau keluar dengan semua atribut yang tadi masih dipakai
"kitakan tadi belum foto-foto" you said...
"oh" gumamku dalam hati
dipakailah kemeja dan dia memakaikanku topi toganya, but I can smile again
tetap saja dia memfotoku dengan manyun dimana-mana, "udah ah, ga mau foto lagi, foto-foto saja sama dia" kesalku..
masih dirumahnya, karna lapar aku makanlah nasi yang diberikan mamahnya pas dimobil, tapi aku tidak dapat menghabiskannya. niatnya mau nunggu ka adi, eh dia ga tau pulang kapan, yaudah akhirnya aku tidur-tiduran dulu disana, ngilangin pusing, niatnya mau pulang sendiri aja, eh kau bilang "nanti aku anterin, nanti dulu pulangnya"
dan selepas magrib akupun pulang, sebelum jalan pulang kau masih aja foto-foto meski aku gak mau.
sampailah dirumah, aku buru-buru kedalam dan mandi. sementara dia ngobrol sama orangtuaku.
sempat aku WA dia untuk mengucapkan terimakasih dan dalam hati "maaf atas sikapku yang seperti ini"...
selepas itu aku keluar dengan laptop sesuai dengan permintaanmu, ternyata kamu mau liat foto dan flash back bersamaku.. (^_^)
gak terasa sudah jam 10.00 dan kau pun izin pulang kerumah...

tobe continue......



29 March 2015

Maukan Kau Pergi Meninggalkanku ?

seketika kau berbisik kepadaku, "jangan menunggu aku lagi". kata-kata itu begitu mulus kau ucapkan, tapi apa kau tau bagaimana darahku mengalir berdesir ketika mendengarnya ? betapa kelu bibirku tuk berkata "kenapa ?", aku hanya bisa terdiam mendengar kata-kata itu dari bibirmu.
pikiranku pun mulai melayang dan bertanya-tanya.
tiba-tiba kau bercerita ini itu, dan seketika ku mulai mengerti apa alasannmu mengatakan demikian. ya membahagiakan orang tua memang sudah jadi tanggung jawab kita, tapi saat kau berkata "jika dia ada saat hari pentingku gmn ?", semakin kelu dan air matapun mengalir begitu saja
kau tau apa yang aku pikirkan saat itu ? kenapa masih saja dia ? aku berusaha positif thingking terhadapmu, ya aku tau siapa dia, mungkin saja kau hanya bersikap biasa, tapi sepertinya itu tidak biasa.
sungguh aku tak bisa berkata banyak, meski banyak pemberontakan dalam hati ini, awalnya ku tak ingin menghiraukannya, tapi lama-lama hal itu seperti mengganggu ku.
hujan deras mengiringi langkahku, sampailah aku dirumah. rasanya aku sangat lelah melewati hari ini, bukan fisik yang lelah, melainkan hati ini yang lelah.
seketika ku ingin menghubungi mu, namun kau reject telponku, dan ketika ku hubungi kembali nomormu mulai sibuk, ku kira kau sedang menelponku kembali, tapi tidak. aku menunggu tapi tak ada call bak.
beberapa saat kemudia ku terima pesan darimu, "maaf aq reject telponnya, hapenya sedang aq gunakan untuk theatering". mmm . . . . oke aq terima alasanmu saat itu.
sejam hampir berlalu, tapi kau tak membalas pesanku lagi, aku hanya berpikiran mungkin dia sudah tertidur, aku mencoba menghubunginya kembali, tapi nada sibuk masih terdengar disana.
aku coba dengan nomor lain, dan benar saja aku dapat menghubungimu. tapi . . . . .
kenapa aku mendengar nada "nomor yang anda tuju sedang dalam antrian, cobalah beberapa saat lagi" hah ?? kau sedang menelpon, tapi dengan siapa ? aku semakin bertanya-tanya, kau bilang hapenya sedang kau gunakan untuk theatering, tapi itu ?
aku bisa menebaknya dengan siapa kau bertelpon diujung sana, ya Tuhan . . . .
aku semakin tak bisa menahan apa yang ada didada, kenapa dia masih seperti itu terhadapku, kenapa dia membohongiku ?
apa ini jawabannya ? saat kau katakan padaku untuk tidak menunggumu, berulang kali kau mengisyaratkan aku untuk pergi, apa ini jawabannya ? kau pasti akan berkata tidak, dan bilang "terserah qm mau bilang apa" sepertinya aku sudah hafal dengan kata-kata itu.
pantas saja kau bersih keras inginkan aku pergi, kenapa tidak kau saja yang pergi jika memang kau masih ingin bersamanya, apa kau takut melukaiku ? tapi kau sudah melukaiku sangat dalam.
banyak hal tentang dia yang masih saja mengikuti, ini dan itu, dengan banyak dalil yang kau lontarkan. adik dan teman dekat, apa maksudnya ? bukankah itu masih spesial ?
aku tak mengerti, kenapa kau masih seperti itu, kau tak menghargaiku.
dia, apa dia alasanmu dibalik semua ini, apa dia alasannya mengapa kau ingin aku pergi, apa karna dia, bahkan kau tak ingin menghapus semua tentang dia, apa dia masih ada dihatimu, dan apakah kau masih mengharapkan dan mencintai dia ? pikiran itu sangat mengganggu ku.
semua kejadian seperti ada sangkut pautnya, jika dia tidak lagi siapa-siapamu, lantas kenapa kau ingin dia tetap ada ? kau bisa saja menolaknya jika memang kau dan dia sudah tidak ada hubungan apa-apa, tapi yang aku lihat tidak demikian.
apa mungkin aku harus pergi saja ? itu kah yang kau inginkan ? agar kau bisa tenang dengannya.
sungguh sangat pahit menerima kebohongan yang ada, sungguh sangat hancur hati ini ketika mengetahuih orang yang selama ini disayanginya, masih tetap berhubungan sangat dekat dengan orang yang seharusnya tidak lagi dengannya.
aku tak bisa menyalahkannya, tapi kau lah yang seharusnya berkaca. kau lah yang seharusnya bersikap tegas atas semua keputusan yang sudah kau ambil kala itu, tapi kau seperti tidak ingin bertanggung jawab atas hal ini.
kau hanya bisa berkata "kau boleh pergi jika kau mau".