18 June 2025

Memory

Bayang tentangmu masih terus mengikuti langkahku
Di setiap ruang di rumah, di sepanjang jalan yang ku lewati, dan di setiap tempat yang pernah kita singgahi
Tawa candamu masih begitu terasa
Dekapmu yang selalu aku rindukan

Aku lemah tanpamu...
Semua terasa seperti mimpi, mimpi buruk yang panjang
Barang-barangmu yang seolah masih akan kamu pakai, tergeletak begitu saja
Aku selalu merasa bahwa kamu akan datang, akan pulang, aku hanya sedang menati kehadiranmu seperti biasa

Mas....
Bagaimana aku menjalani kehidupan ini tanpa dirimu
Bagaimana cara aku membagi bakti kepada orang tua ? orangtuamu dan orangtuaku ?
Aku tak tega ngeliat mamahmu sendirian, sementara adik-adikmu tidak ada di sisinya
Tapi hati aku juga tidak bisa membiarkan orangtuaku sedih, takut mereka merasa kalau aku lebih peduli dengan mamahmu

Mas...
Apa kamu sayang aku ? Apa kamu melihat aku dari sana ? Apa kamu tidak merindukan aku ?

11 June 2025

KEHILANGAN

Tahun 2025 Bulan April Tanggal 27 pukul 18:15 Hari Minggu

Menjadi tahun yang berat untuk diriku, aku kehilangan separuh dari jiwaku
Entah bagaimana aku menjalani hari-hari selanjutnya
Tanpa dirimu aku seperti kehilangan arah, kemana aku harus membagi semua perasaan ini
Dulu kau selalu melarangku pergi kemana-mana sendiri, tapi kenapa kini kau pergi meninggalkanku sendiri ?
Aku tak tau harus berkata apa lagi, aku hanya bisa diam dan berusaha setegar mungkin

Sayang, maaas
Aku sangat merindukanmu
Aku sangat membutuhkanmu
Bisakah aku ikut denganmu ?

Aku tak ada niat untuk mencari yang lain
Tak ada niatan untuk menjalin hubungan yang baru
Dan aku selalu mengatakan padamu "kalau kamu udah cukup buat aku"

Ya Allah...
Jika kehidupan ini baik untuk hamba, maka kuatkanlah hamba
Namun jika kematian itu baik untuk hamba, maka matikanlah hamba
Matikan hamba dalam keadaan khusnul khatimah
Matikan hamba dalam keadaan yang baik
Anugrahkanlah pada hamba amalan yang terus mengalir pahalanya, agar ia menjadi bekal hamba di alam barzah
Lapangakan kubur hamba dan jadikan cahaya dari surga yang menyinari kubur hamba kelak
Izinkanlah kami bertemu kembali dalam surgamu

12 November 2016

Dewasa

menjadi dewasa sungguh tidaklah mudah
persoalan hidup sudah mulai kita tanggung sendiri
dan seiring bertambahnya usia, pertanyaan tentang "kapan lulus kuliah?" "kapan nikah?" "kapan punya anak?" "kapan ? kapan ? kapan ?" 

pusing sekali dengan pertanyaan-pertanyaan semacam itu, apa mereka semua tak memikirkan perasaan yang ditanya ??
doakan sajalah, jangan seperti itu. karna doa kalian semua lebih berharga dari pada pertanyaan-pertanyaan macam itu.

dewasa ?
tak semua orang yang usianya 20an bisa dikatakan dewasa. karna dewasa sendiri itu diukur bukan berdasarkan usia, tapi pola pikir.

dan hari ini, ada salah satu teman kecil dirumah yang dilamar.
alhamdulillah seneng dengernya, sekaligus was-was.
khawatir bukan karna aku belum ada yang melamar juga #uuppss
tapi khawatir akan kedua orang tuaku, tiap ada yang dilamar atau menikah, pasti mereka langsung tanya "kamu kapan ndah?" "mama sama bapak juga pusing ditanyain sama orang-orang nih, pak hari kapan nih ngebesan?"
sungguh aku amat sedih pak mah ditanya seperti itu, aku juga ingin membahagiakan kalian dengan menikah, tapi memang saja Allah belum menuntun jodohku.
jodoh itu udah diatur sama Allah, mungkin saja jodohnya mereka memang deket, sementara jodohku lagi on the way..

ketika seperti ini, aku tak tahu harus bagaimana, entah kenapa lidahku terasa kelu untuk menjawab pertanyaan mereka, aku takut kalo-kalo aku salah bicara dan malah menyakiti mereka..
dan saat seperti ini, aku hanya sendiri menghadapinya, apa tak mengerti betapa pusingnya aku ??