10 June 2012

Bayang mu

Kala senja telah berbalut selimut malam,,
yang mengantarkan sang rembulan hingga titik tertinggi,,
angin yang menyelusup halus membisikan bait tiap bait hingga mimpi menjemput,,

kala purnama tak memunculkan cahaya indah,,
redupnya kian tertutup awan yang menggumpal tebal,,
ternyata itu hujan,,
hujan pertama yang turun setelah kemarau yang berkepanjangan,,
tetesannya begitu lembut namun terasa sakit menyentuh kulit,,


balutan rindu yang menyelimuti tiap lorong hati,,
membuat sang mentari enggan keluar dari ufuk timur,,
pelangipun enggan memancarkan warna indahnya,,

gelap seperti malam semakin menikam,,
gemuruh tak henti-hentinya bersautan,,
takut . . . .
itulah rasa yang membalut dalam jiwa..

bukankah engkau malaikat yang lebih dulu menjaga ku,,
mengantarkan mimpi dalam tidurku yang lelap,,
bahkan hingga langkah baru itu datang merenggut..

ah.....
ternyata itu adalah awan hitam dalam hayalku,,
yang selalu mengusik tiap nafas ku,,
selalu saja datang menghampiri dan sekarang tanpa malaikat ku,,

akulah yang merindukan dekapan senyummu,,
dalam diam ku . . . .

No comments:

Post a Comment