Langkah terayun rapih, jejaknya pun masih terlihat jelas di hamparan pasir
samar, tak terlihat apa yang ada di seberang sana
ku ayunkan langkah ku meski kerikil menyakiti telapakku
desir angin membawa kabar bisikan namamu
ku dengar apa yang tak ku lihat
celotehan merdu sang angin
yang membelai halus di telinga
wajahmu terlihat di balik lembutnya sang awan
meski mendung mulai meredupkan hati
nyaris tak terlihat mata
namun masih tersentuh hati
apakah itu juhan ?
hujan yang tak ku tunggu kedatangannya
mendekap kehangatan
menghilangkan harapan
namun hujan mengingatkanku
akan teduhnya hati yang mulai dingin
dingin . . . .
dan terasa semakin dingin
No comments:
Post a Comment