26 August 2012

bukan AKU tapi mungkin DIA

Sebulan telah terlewati, hampir tak terasa menjalaninya. Janji yang sempat terucap mungkin tak berarti lagi. Ada atau tanpa ku bukan masalah untuk mu, karena ada dia. Seseorang yang telah menyayangimu dan tak pernah menyiakanmu.
Lalu bagaimana dengan ku? Aku hanya pengusik yang hadir ditengah kalian, yang telah menghancurkan perasaanmu.
Meski kau sangat berarti untukku, ku takkan memaksakan perasaanmu pada ku. Meski ku tahu apa yang kau rasakan padaku. Bisa dekat dengan mu saja sudah membuatku senang, karena ku tak bisa bila kau harus menjauhiku.
Biarlah aku dan perasaanku terhadapmu, tak apa jika tak terbalas karena aku telah menyiakanmu dahulu, asal bisa sama-sama denganmu aku sudah sangat bersyukur.

"MALAIKAT" ya itulah dirimu, malaikat dalam hidupku. Kau selalu ada saat ku butuh, menemaniku bagaimanapun keadaanmu.
Masih ku ingat saat kau bilang "maaf ya, aku tidak bisa datang". Aku tak marah, aku tak bisa marah. Hanya sedikit kecewa, itu pun tak akan lama.

Kaulah yang akan terus menyayangiku, bagaimanapun kondisi ku. Saat aku berbaring tak berdaya jangan pernah menangis di depanku, tetaplah tersenyum karena kau lah semangatku.
Karena separuh aku itu ya kamu.


Ku ingat kembali saat pertama bertemu denganmu, kau terlihat sangat dingin. "Ice Man" itulah julukan kami padamu, iya aku dan temanku yang seneng meledek ketika melihatmu.
Namun, setelah kau lulus dari situ aku mulai mengenal sosok mu lebih dekat. Meski terlihat dingin tapi ku tahu kau begitu hangat, canda mu selalu hiasi hari ku.
Selalu terbesit di pikiranku, "aku takut kalau aku menyakitimu" karena aku sangat menyayangimu.
Kedekatan semakin terasa, dan diam-diam kau memendam perasaan yang sama padaku. Teringat saat Valentine, kau memberi ku coklat kau bilang "nie ambil sisa-sisa kemarin", padahal itu memang kau beli khusus buat ku. Aku suka caramu memperlakukanku, caramu menyayangiku, meski kadang ku tak paham akan tingkahmu, tapi aku senang.

Sayangnya kau sedikit ragu untuk mengungkapkan perasaan mu padaku, sampai-sampai kau mulai menjauhiku.
Saat itu diam-diam ku mulai merindukan dirimu, mencoba mendekati mu meski kau acuh padaku.

To be Continue.... :P

No comments:

Post a Comment