31 December 2012

Nonsense

Akulah pungguk yang merindukan bulan
Aku hanyalah maya bagimu
Tak pernah terlihat olehmu
Halus sayatan yang tergores
Namun cukup perih kala air menyentuh

Mungkin tak terlihat
Tapi aku tau
Karena aku bisa merasakan
Kau mungkin tak bicara
Tapi aku tau kala dusta yang terucap

Terasa sampai sini
Iya disini, di hati
Kala dusta yang ku dengar

Waktu,,
Kenapa waktu mu tak kau beri padaku
Apa semua yang tertulis hanya sekedar kata biasa
Tak taukah artinya untukku
Berharap, menanti tapi tak kunjung ku dapati

I just have two eyes
But many spy who told me
I know
I'm a nobody

Akulah sepi dalam candamu
Akulah air mata dalam tawamu
Akulah malam dalam siangmu
dan akulah penanti dalam hidupmu

16 December 2012

Tunjukan Padaku


biarkanlah kan kubawa sejuta harapan yang indah
meski belukar menutupi jalan raya di seberang sana
tanpa daya kucoba meratap
menanti hadirmu disini

tapi tak kuasa ku menggapainya
dan akhirnya tak kudapati
dirimu pun tak terlihat
hanya bayangmu yang masih membekas

sepertinya baru kemarin
bayang itu seolah ingin bicara, ia berbicara
aku ada
meski entah dimana tubuhku

namun bayangan itu mengilang
karena cahaya meredup
namun angin berbisik
membelai halus di telinga
menyebutkan sesuatu
"hai, aku disini"

jangan kau cari lagi
dia masih disini
lihatlah,,
jika kau tak bisa melihat dengarlah,,
jika kau tak bisa mendengar maka rasakanlah..

Hanya Tulisan

Kadang tak mengerti kenapa kita selalu berhenti di satu titik, padahal masih ada jalan lain. Kadang bukan karena tak bisa untuk move on, tapi karena tak ada niat atau bahkan karena rasa takut yang berlebihan.
Mungkin sebagian dari kita sering mengalaminya, bahkan sampai ada yang frustasi karena tak bisa menemukan jalan lain.

11 December 2012

I Love You

Pernahkah kau rasakan apa yang kurasa ?
Pernahkah kau tahu apa yang ku inginkan ?
Pernahkah kau baca apa yang tersirat ?
dan pernahkah kau dengar rintihan hati ini ?

Melihatmu, Mendengarmu, dan Merasakanmu
Mungkin hanya akan menjadi angan semu untukku
Kau tak pernah ada meski kau jelas terlihat

Tak tahu diri,
Mungkin itu pantas untukku
Berharap apa yang tak semestinya ku harap

Pengusik,
Mungkin itu juga pantas
Menggangu bagai parasit
dalam kau dan dia

Kau usik tiap lamunku
Kau isi dengan candamu
Kau toreh cerita dalam hidupku
Meski ku tau itu tak ada

Kapan saat itu tiba untukku
Kapan ku bisa Melihat, Mendengar, dan Merasakanmu
Jika memang tak mungkin katakanlah
Agar ku bisa tetap berdiri

Ketahuilah,
dan ku tahu kau pun tau
I miss you, I need you, because
I LOVE YOU

02 December 2012

Derasnya Hujan Ditengah Teriknya Mentari

Langkah terayun rapih, jejaknya pun masih terlihat jelas di hamparan pasir
samar, tak terlihat apa yang ada di seberang sana
ku ayunkan langkah ku meski kerikil menyakiti telapakku

desir angin membawa kabar bisikan namamu
ku dengar apa yang tak ku lihat
celotehan merdu sang angin
yang membelai halus di telinga

wajahmu terlihat di balik lembutnya sang awan
meski mendung mulai meredupkan hati
nyaris tak terlihat mata
namun masih tersentuh hati

apakah itu juhan ?
hujan yang tak ku tunggu kedatangannya
mendekap kehangatan
menghilangkan harapan

namun hujan mengingatkanku
akan teduhnya hati yang mulai dingin
dingin . . . .
dan terasa semakin dingin

TEARS IN THE RAIN

Minggu..
Siang itu hujan turun sangat derasnya, aku memang tidak sedang di rumah, tapi rasa malas mulai menyelimuti. Setiap minggu aku memang punya kegiatan diluar, bisa di bilang hampir tiap hari aku tidak ada di rumah.
Setelah selesai urusan ku, aku berencana main kerumah seseorang, namun hujan menghalangi "ugh" gerutu ku terhadap hujan. Ku putuskan meneduh sambil menunggu hujan reda, lalu ku lanjutkan jalan menuju rumahnya.
Rintik hujan yang belum reda mengiringi langkah ku menuju rumahnya, tak lama ku sampai di depan gang rumahnya. Namun, tak ada guna aku kesana. Ternyata dia malah mau pergi, entah kemana aku tak tau "qm tunggu aja dulu ya sebentar, aku mau ambil uang dulu" bukanya padaku.
Rasa bad mod sudah menghantui diri ini, dan banyak pertanyaan yang tersirat.
"mau kemana sih dia, udah janji juga"
"mau ngambil uang ? qo pake bawa helm 2? qo rapi bgt ?"

Tanpa basa basi lagi, ku putuskan untuk pulang saja. Rintik hujan yang masih basah, mengiringi tangisku. Tak ku sangka, air mata jatuh dari kedua mataku.
Tapi aku tak bisa berbuat apa-apa, "Who am I ?"
Mau marah, tapi ku tak bisa marah. Yasudahlah, mungkin aku yang tak tepat datang kesana, mungkin saat itu dialah yang terpenting, aku tak ingin mempermasalahkannya, dan aku ingin berusaha mengerti keadaan itu.
"I know myself"

LATE


Pagi itu aku kesiangan berangkat ke kantor, perjalanan pun memakan waktu yang lama karena macet dimana-mana. "Oh My God" kaki terasa sangat pegal karena harus menyeimbangi motor. Ya aku berangkat ke kantor menggunakan motor kesayanganku "BLACK" begitu aku biasa menyebutnya. (^_^)

dan akhirnya tiba juga aku di kantor, sekitar pukul 08.30 "wew, telat setengah jam". Bergegas ku berlari dari parkiran ke lantai 2 ruangan kerjaku.

"JLEEEB !"

Kaki selesai menapaki anak tangga terakhir, dan belum sempat ku memasuki ruangan tiba-tiba saja.
"Hah ?? Pada kemana ya orang-orang ?? kok sepi ?? waduh !" tanya ku heran. Beribu pertanyaan menyelimuti, "Meeting kah? wah kacau kalau Meeting mah, ketauan banget telatnya".

"mba, coba mba masuk duluan" pinta ku pada kawanku.

Untungnya saat itu aku tak sendiri, ada satu temanku yang terlambat juga bareng denganku. hihihihihi . . . . :D

"ah ga mau, takut aku ndah" balasnya
"yah mba, gimana ini ya?" dengan ragu-ragu aku mulai membuka pintu dan tiba-tiba saja ada suara kerumunan orang yang hendak menuju ruangan.
"waduh"

"hey, kesiangan yah" salah seorang menegur
"sana cepetan keruangan bos, ucapin bela sungkawa" sambutnya lagi

"eeh, iya mba. kirain pada kemana mba, kirain meeting kali, udah ketakutan aja aku sama mba evi. heheheheheheh . . . . "