05 September 2012

Petir Disiang Bolong

JEGEEEEERRRRRRRR . . . . . .

suara itu tiba-tiba saja terdengar jelas
petir itu sepertinya menyerang hati ku
aku tak dapat berkata-kata
hanya air mata yang mampu menggambarkan

aku tak tau kenapa
rasa tak rela selalu saja mengusik hati
rasa penasaran selalu menghantui pikiran ini
karena mu

seandainya semua itu terjadi
entah seperti apa diriku
yang terlalu lama mendambamu
dan tiba-tiba harus kehilanganmu

kita saling mencinta
tapi kenapa kau mencintai yang lain
kenapa kau dulukan hati ini
kenapa kau tak menunggu ku

dan sekali lagi aku hancur . . . .


No comments:

Post a Comment